5 Komunitas Nama Sama di Indonesia, Nomor 3 Punya Aktivitas Menginspirasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Komunitas biasanya dibentuk berdasarkan kesamaan minat, hobi, atau kepedulian para anggotanya terhadap bidang tertentu. Tak heran, ada komunitas yang bergerak di dunia pendidikan, kerelawanan, travelling, pecinta hewan, penggemar motor, dan sebagainya.
Bahkan, orang-orang yang memiliki nama sama pun ada komunitasnya. Sebut saja, komunitas Agus se-Indonesia. Mereka yang memiliki nama yang sama ini membentuk sebuah komunitas bukan hanya untuk ajang kumpul-kumpul atau sekadar mengikat tali persaudaraan antarsesama.
Namun, juga menjadikan komunitas sebagai tempat untuk bertukar pandangan dan pemikiran. Berikut kumpulan komunitas yang berdiri atas dasar kesamaan nama di Indonesia.
1. PAD (Paguyuban Asep Dunia)
Selain nama Agus, terdapat juga komunitas dengan kumpulan anggota yang bernama Asep, yaitu Paguyuban Asep Dunia. Komunitas yang berdiri tanggal 1 Agustus 2010 ini dicetuskan atas dasar ide dari Asep Kambali, seorang sejarawan yang juga pendiri Komunitas Historia Indonesia (KHI).
Komunitas Asep sedunia ini memiliki tujuan. Salah satu tujuan yang menjadi sorotan adalah memberikan penguatan kepada para Asep agar memiliki kepercayaan diri karena menyandang nama Asep.
Seperti komunitas pada umumnya, dilansir dari paguyubanasep.com, komunitas ini juga memiliki beberapa program unggulan yang telah dilaksanakan. Sebut saja, KAA (Konferensi Asep Asep), Kurawa (Kurban Asep untuk Warga), Arjuna (Asep Rescue Terjun Bencana), Asep Award, Beasiswa Asep, dan Hari Asep Sedunia yang digelar setiap tanggal 1 Agustus.
Dari program-program tersebut, PAD berhasil mendapatkan rekor sebagai “Pemrakarsa konferensi dengan peserta yang memiliki nama yang sama terbanyak” dari Original Record Indonesia (ORI).
2. Paguyuban Sugeng
Sugeng juga merupakan nama terbanyak yang ada di Indonesia. Oleh sebab itu, terciptalah Paguyuban Sugeng yang menjadi wadah berkumpul bagi orang-orang yang bernama Sugeng. Komunitas yang berdiri pada tahun 2004 ini sudah memiliki anggota kurang lebih sebanyak 7.500 orang dari seluruh Indonesia.
Salah satu kegiatan atau program yang dimiliki oleh Paguyuban Sugeng ialah kegiatan sosial. Di antara kegiatan sosial tersebut adalah santunan beasiswa panti sosial, sumbangan untuk korban bencana alam, pengobatan massal, dan lainnya. Bakti sosial juga kerap kali dilaksanakan, yang disalurkan melalui Yayasan Sugeng Sejahtera.
Bahkan, orang-orang yang memiliki nama sama pun ada komunitasnya. Sebut saja, komunitas Agus se-Indonesia. Mereka yang memiliki nama yang sama ini membentuk sebuah komunitas bukan hanya untuk ajang kumpul-kumpul atau sekadar mengikat tali persaudaraan antarsesama.
Namun, juga menjadikan komunitas sebagai tempat untuk bertukar pandangan dan pemikiran. Berikut kumpulan komunitas yang berdiri atas dasar kesamaan nama di Indonesia.
1. PAD (Paguyuban Asep Dunia)
Selain nama Agus, terdapat juga komunitas dengan kumpulan anggota yang bernama Asep, yaitu Paguyuban Asep Dunia. Komunitas yang berdiri tanggal 1 Agustus 2010 ini dicetuskan atas dasar ide dari Asep Kambali, seorang sejarawan yang juga pendiri Komunitas Historia Indonesia (KHI).
Komunitas Asep sedunia ini memiliki tujuan. Salah satu tujuan yang menjadi sorotan adalah memberikan penguatan kepada para Asep agar memiliki kepercayaan diri karena menyandang nama Asep.
Seperti komunitas pada umumnya, dilansir dari paguyubanasep.com, komunitas ini juga memiliki beberapa program unggulan yang telah dilaksanakan. Sebut saja, KAA (Konferensi Asep Asep), Kurawa (Kurban Asep untuk Warga), Arjuna (Asep Rescue Terjun Bencana), Asep Award, Beasiswa Asep, dan Hari Asep Sedunia yang digelar setiap tanggal 1 Agustus.
Dari program-program tersebut, PAD berhasil mendapatkan rekor sebagai “Pemrakarsa konferensi dengan peserta yang memiliki nama yang sama terbanyak” dari Original Record Indonesia (ORI).
2. Paguyuban Sugeng
Sugeng juga merupakan nama terbanyak yang ada di Indonesia. Oleh sebab itu, terciptalah Paguyuban Sugeng yang menjadi wadah berkumpul bagi orang-orang yang bernama Sugeng. Komunitas yang berdiri pada tahun 2004 ini sudah memiliki anggota kurang lebih sebanyak 7.500 orang dari seluruh Indonesia.
Salah satu kegiatan atau program yang dimiliki oleh Paguyuban Sugeng ialah kegiatan sosial. Di antara kegiatan sosial tersebut adalah santunan beasiswa panti sosial, sumbangan untuk korban bencana alam, pengobatan massal, dan lainnya. Bakti sosial juga kerap kali dilaksanakan, yang disalurkan melalui Yayasan Sugeng Sejahtera.